Minggu, 15 November 2015

 Belum lama setelah Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat melakukan koordinasi dan kunjungan ke Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes terkait banyaknya nelayan kabupaten Brebes yang bermasalah di Kabupaten Subang, dan pada hari Rabu, 11 Nopember 2015 telah dilaksanakan Rapat Sosialisasi Kerjasama antara Pemerintah Jawa Tengah dengan Pemerintah Jawa Barat tentang peraturan Andon bagi nelayan Jawa Tengah dan nelayan Jawa Barat bertempat di Kantor Pelabuhan Perikanan Pantai (P3) Kabupaten Subang di Desa Muara Ciasem yang dihadiri oleh Bapak Fendiawan Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dan Bapak Masfui selaku Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes, serta pengurus KUD Mina Saya Sari Brebes dan DPC HNSI Kabupaten Brebes dan hadir pula para nelayan Brebes yang berada di Desa Muara Ciasem, kegiatan tersebut difasilitasi oleh Pemerintah Jawa Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Pelabuhan Perikanan pantai Kabupaten Subang serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang yang dihadiri oleh Kabid Perikanan Tangkapnya.

Akibat Banyak nelayan Brebes yang bermasalah didaerah tersebut karena penggunaan alat tangkap
kurang ramah lingkungan serta dokumen kapal yang tidak lengkap terutama tentang Andon 

Posted by DPC HNSI Brebes on 19.27  No comments »

Rabu, 20 Mei 2015

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes bersama PSDKP telah melakukan pembinaan terhadap nelayan yang menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan, pada kesempatan itu belasan perahu nelayan berasal dari Desa Kluwut, Krakahan dan Prapag Kidul tertangkap karena kedapatan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan (arad dan Garok).

Dari belasan nelayan yang tertangkap pada Hari Rabu 20 Mei 2015, telah diundang di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes dalam rangka Pembinaan, dan Sosialiasasi, yang berhubungan juga dengan Permen No. 2 tahun 2015, acara tersebut dibuka langsung oleh Bapak Tandi, APi. MM merupakan Kepala DKP Brebes, disamping itu sebagai konsekwensi dari DKP Brebes bagi nelayan tertangkap akan diganti dengan alat ramah lingkungan melalui proses pembentukan kelompok serta pengajuan sesuai dengan keinginan nelayan ungakap Bapak Masfu'I MH, SPi selaku Kabid Perikanan Tangkap DKP Brebes. 

Sedangkan kondisi saat ini nelayan mangalami kesulitan ekonomi untuk membeli atau mengganti alat tangkap ramah lingkungan untuk makan saja sulit, ungkap Damir ketua nelayan Desa Kluwut.
Sedangkan Ketua DPC HNSI Kabupaten Brebes Rudi Hartono menyampaikan bahwa berharap agar nelayan sadar dan tidak ada alasan bagi nelayan yang menggunakan alat Arad dan Garok untuk tetap beroprasi, demi untuk kelangsungan eko sistem dilaut.

Posted by DPC HNSI Brebes on 18.34  No comments »

Rabu, 11 Maret 2015

Posted in Artikel Pertanian
IKAN terdiri dari ikan air tawar dan ikan laut. Keduanya adalah makanan sumber protein yangsangat penting untuk pertumbuhan tubuh. Ikan mengandung 18 % protein terdiri dariasam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 % lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah.Macam-macam ikan mengandung jumlah lemak yang bervariasi, ada yang lebih berlemak dan ada yang kurang berlemak. Lemak merupakan salah satu unsur besar dalam ikan, unsur lainnya adalah protein, vitamin, dan mineral. Orang telah menyadari makan ikan dari laut dan air tawar lebih baik nilai gizinya, namun hanya orang di pesisir yang gemar makan ikan laut. Orang di daerah pedalaman jarang mengkonsumsi ikan laut, mungkin karena kesegarannya kurang terjamin sehingga bisa mengubah rasa ikan tersebut. Di daerah pedalaman yang ada sungai, empang, dan danau tentu banyak ikan air tawar yang tidak kalah nilai proteinnya dan juga bermanfaat untuk pertumbuhan tubuh.Hasil penelitian menunjukkan, ikan mengandung protein yang berkualitas tinggi. Protein dalamikan tersusun dari asam-asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan. Selain ituprotein ikan amat mudah dicerna dan diabsorpsi. Selain ikan memang daging unggas, telur,susu, merupakan bahan makanan sumber protein yang berkualitas tinggi. Asam-asam aminoyang dikandungnya cukup banyak dan bervariasi sesuai yang dibutuhkan tubuh.Para ahli menemukan, komposisi asam-asam amino dalam bahan makanan hewani sesuaidengan komposisi jaringan di dalam tubuh manusia. Oleh karena ada kesamaan ini makaprotein dari ikan, daging, susu, unggas, dan telur mempunyai nilai gizi yang tinggi.Ikan sering disebut sebagai makanan untuk kecerdasan. Ikan sebagai makanan sumber proteinyang tinggi. Kalau dalam menu sehari-hari kita menghidangkan ikan, maka kita memberikansumbangan yang tinggi pada jaringan tubuh kita. Absorpsi protein ikan lebih tinggi dibandingkan daging sapi, ayam, dan lain-lain. Mengapa demikian?Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek daripada serat-serat protein dagingsapi atau ayam. Oleh karena itu ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan olehorang-orang yang mengalami kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna.Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin,dan Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineralyang ada dalam susu seperti kalsium, phosphor, akan lebih tinggi dibandingkan dengan susu.Ada dua kelompok vitamin dalam ikan yaitu larut dalam air dan larut minyak. Yang larut dalamminyak yaitu vitamin A dan D, yaitu dalam minyak ikan.Nilai Gizi IkanMinyak ikan ini banyak dimanfaatkan pemberiannya pada anak-anak. Vitamin yang larut dalamair dan terdapat dalam ikan adalah 4 macam vitamin tergolong dalam famili vitamin B, yaitu B6,B12, Biotin, dan Niacin. Jumlah vitamin ini lebih banyak terdapat pada daging ikan yangberwarna lebih gelap, dan dari daging ikan yang berwarna putih jumlah vitamin-vitamin B-nyahampir sama banyaknya dengan jumlah vitamin di dalam daging sapi atau ayam.Mineral dalam ikan mengandung banyak mineral termasuk magnesium, phosphor,iodium, fluor, zat besi, copper, zinc, dan selenium. Ikan dari laut banyak mengandung iodium,demikian juga hasil laut lainnya. Iodium sangat penting untuk mencegah penyakit gondok.Orang-orang di pegunungan yang banyak menderita sakit gondok, antara lain disebabkanjarang makan ikan laut. Kekurangan iodium yang dialami ibu sejak mengandung bayinya akanmengakibatkan bayi yang lahir kretin, dan juga bisa terjadi mental retarded atau IQ-nya rendah. Karena itu, pemerintah sekarang membuat peraturan menambahkan iodium pada setiapgaram dapur yang dijual di pasaran.Ikan bukan sebagai sumber kalsium kecuali kalau bisa dimakan dengan tulangnya. Selenium merupakan mineral yang terdapat dalam ikan dan dalamtubuh kita bekerjasama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan untuk memperlambatoksidasi asam-asam lemak tak jenuh. Selenium bersama vitamin E mempertahankan elastisitasjaringan dan bila selenium kurang di dalam tubuh maka akan terjadi premature aging, yaitusuatu keadaan di mana seseorang tampak lebih tua dari umurnya.Oleh karena itu makanlah ikan terutama ikan laut banyak-banyak supaya premature aging bisa dicegah dan orang akan merasa lebih muda dari umurnya serta lebih aktif.Ikan jugamengandung banyak fluor.Anak-anak yang cukup mendapat fluor di dalam makanannya giginya lebih sehat. Hal ini bisa dilihat dari anak yang hidup di pantai insiden sakit gigi jarang ditemui. Agar orang gemar makanikan, banyak cara mengolah yang tersebar di Nusantara dengan tradisi masing-masing daerahyang bisa dipelajari supaya banyak variasi dalam pengolahannya.Selain sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, ikan juga mudah didapatkan karena negerikita negeri kepulauan. Namun mengapa masih ada masyarakat yang menolak makan ikan?Oleh karena itu seorang ibu yang bijak sebaiknya mengenalkan ikan sejak anak bayi lewat nasitim, karena nilai gizinya yang tinggi untuk pertumbuhannya juga supaya kalau besar anak akangemar makan ikan. Kerang-kerangan juga sama dengan ikan mengandung protein dan mikromineral yang sangat dibutuhkan tubuh.Hidangkanlah menu ikan dalam menu sehari-hari. Supaya tidak bosan berilah variasi hidangandari Nusantara sekaligus memperkenalkan selera dari Nusantara yang sangat kaya akan aromabumbu tradisional dan mempunyai unsur kesehatan juga.
Posted by DPC HNSI Kab. Brebes on 21.45  No comments »

Kamis, 05 Maret 2015

Kabid Perikanan Tangkap DKP Brebes Masfu'i MH, SPi bersama
Hendi, SPi dari Pos PSDKP Brebes dan Kades Prapag Kidul
 

Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya ikan agar lestari dan berkelanjutan, pada kesempatan ini hari Kamis 5 Maret 2015 Dinas Kelutan dan Perikanan Kabupaten Brebes, yang disampaikan oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap Bapak MASFU'I MH, SPi, bahwa dalam Sosialisasi Permen Kelautan dan Perikanan No. 01 tahun 2015 tentang Pelarangan Penangkapan Lobster, Kepiting, dan Rajungan yang bertelur, atau kurang dari 10 cm, Sosialisasi diikuti tiga Desa yaitu Desa Prapag Kidul, Prapag Lor, dan Karang dempel Kecamatan Losari Kabupaten Brebes bertempat di Balaidesa Prapag Kidul.

Latar belakang diterbitkannya permen tersebut karena Telah menurunnya populasi keberadaan dan ketersediaan
1. Lobster (panulirus spp)
2. Kepiting (Scylla spp)
3. Rajungan (Portunus Pelagicus spp)
Di wilayah Republik Indonesia
Pada Pasal 2 dijelaskan, setiap orang dilarang menangkap Lobster (panalirus spp) Kepiting (Scylla spp), dan Rajungan (Portunus Pelagicus spp) dalam kondisi bertelur.

Pemerintah sangat memperhatikan demi kesejahteraan masyarakat nelayan, sehingga ibu Menteri Kelautan dan Perikan membuat kebijakannya agar sumber daya ikan lestari dan berkelanjutan ucap Masfu'I MH, SPi selaku Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes, harapannya nelayan Kabupaten Brebes sadar bagi yang menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan seperti : Garok, arad diserahkan pada petugas akan diganti alat tangkap yang ramah lingkungan seperti Jaring Gill net dan Tramel net.

Bahwa Permen No. 1 Tahun 2015 bukan Pelarangan akan tetapi berkaitan dengan aturan penangakapan yang boleh ditangkap minimal ukaran diatas yang ditentukan oleh aturan tersebut diatas dan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, bahwa DKP Brebes paling Respek terhadap nelayan setiap ada kebijakan pemerintah ungkap Hendi Kepala Pos PSDKP Brebes.

Pada sesi tanya jawab disampaikan oleh nelayan Dedy bahwa rajungan diatas 10 cm juga masih ada yang bertelur, mohon untuk dikaji lagi.
Di akhir acara sosialisasi ini diharapkan agar dapat disampaikan pada teman2 nelayan lainya, serta membuat kesepakatan bersama yaitu :
1. Menyerahkan alat tangkap tidak ramah lingkungan
2. Melepaskan kembali hasil tangkapan seperti Lobster, Kepiting dan Rajungan yang bertelur
3. Tidak menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan seperti arad dan garok
4. Memahami dan mentaati peraturan yang berlaku
5. Sepakat apabila menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan siap untuk dapat sanksi


Posted by DPC HNSI Kab. Brebes on 19.15  No comments »

Senin, 02 Maret 2015

Seperti biasa pada musim - musim baratan yang terjadi setiap bulan Januari sampai bulan Maret, yang pada musim tersebut, Nelayan Brebes tidak bisa beraktifitas kelaut dikarenakan angin kencang dan gelombang besar, kalau dipaksakan bisa terjadi kecelakaan kapal bisa terbalik dan tenggelam, maka melihat kondisi seperti itu DPC HNSI Brebes mengajukan permohonan bantuan beras paceklik nelayan pada Pemerintah Kabupaten Brebes, sejumlah anggota nelayan yang terdaftar pada DPC HNSI Kabupaten Brebes tahun 2015 sebanyak 15.101 orang, dan demi untuk meringankan beban para nelayan di Kabupaten Brebes, Pemerintah Kabupaten Brebes memberikan bantuan beras paceklik nelayan yang diserahkan langsung oleh Bupati Brebes Ibu Hj. Idza Priyanti, SE, masing - masing nelayan mendapatkan 4 kg per jiwa, sesuai dengan aturan 1 hari x 4 ons x 10 hari yang dibantu Pemda Brebes, sehingga masing - masing jiwa mendapatkan 4 kg, dibawah ini kami sampaikan daftar nelayan se Kabupaten Brebes yang merupakan penerima bantuan beras tersebut

NO
DESA
KECAMATAN
JIWA
KG
1
Kaligangsa
Brebes
192
                      768
2
Randusanga Kulon
Brebes
352
                  1,408
3
Randusanga Wetan
Brebes
227
                      908
4
Pagejugan
Brebes
138
                      552
5
Kedunguter
Brebes
234
                      936
6
Kaliwlingi
Brebes
876
                  3,504
7
Pesantunan
Wanasari
794
                  3,176
8
Dumeling
Wanasari
382
                  1,528
9
Kertabesuki
Wanasari
774
                  3,096
10
Sawojajar
Wanasari
1782
                  7,128
11
Pulogading
Bulakamba
1196
                  4,784
12
Grinting
Bulakamba
82
                      328
13
Kluwut
Bulakamba
1740
                  6,960
14
Krakahan
Tanjung
1226
                  4,904
15
Pengaradan
Tanjung
1744
                  6,976
16
Kecipir
Losari
52
                      208
17
Prapag Kidul
Losari
1306
                  5,224
18
Prapag Lor
Losari
1276
                  5,104
19
Karangdempel
Losari
728
                  2,912

JUMLAH

15.101
60.404

Kami segenap Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Brebes dan atas nama nelayan se Kabupaten Brebes, mengucapkan banyak terima kasih Kepada Pemerintah Kabupaten Brebes terkhusus buat Bupati Brebes Ibu Hj. Idza Priyanti, SE atas bantuan yang telah diberikan Kepada anggota nelayan kami.





Posted by DPC HNSI Kab. Brebes on 18.59  No comments »

Sabtu, 21 Februari 2015

Koperasi Unit Desa Mina Saya Sari Brebes siang tadi Sabtu, 21 Februari 2015 melaksanakan sosialisasi tentang Pelalangan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yang bertmpat di Gedung Pertemuan KUD Mina Saya Sari di Padukuhan Pulolampes Desa Pulogading, pada kesempatan ini Ketua KUD Mina Saya Sari Brebes Bapak Masfui MH, SPi menyampaikan, bahwa Produksi dan Raman pada tahun 2014 tertinggi adalah TPI Pulolampes, Produksi mencapai 1.5 juta Kg dan Raman 4,5 milyard Rupiah, sedangkan untuk Raman total seluruh TPI se Kabupaten Brebes +10 milyard, dan pada kesempatan itu menyampaikan beberapa hal yang berkaitan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 02 tahun 2010, bahwa Retribusi untuk Pemerintah Daerah adalah 1% dari nelayan sebesar 0,6% dan bakul ikan sebesar 0,4% sesuai Raman nelayan yang lelang di TPI, adapun diluar dari Retribusi PAD Kabupaten Brebes yang 1% ada juga simpanan-simpanan nelayan lainya sebesar 4% sesuai kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten dengan Pengelola TPI yaitu KUD Mina Saya Sari Brebes yang sebesar 2,4% dari nelayan dan 1,6% dari bakul ikan yang dihimpun oleh KUD Mina Saya Sari Brebes, yang penggunaan dana tersebut untuk kegiatan lelang TPI sebesar 2%, dan pengembangan Koperasi 0,25%, Desa 0,10%, HNSI 0,10%, Saving nelayan 0,50% dan bakul 0,25%, dana sosial 0,30% dan dana paceklik 0,50% yang sewaktu - waktu bisa diambil oleh nelayan dan bakul, dan diharapkan agar semua nelayan untuk melelangkan hasil tangkapan dari laut, karena sesuai dengan Peraturan Daerah yang tersebut diatas ada Ketentuan Sangsi bagi nelayan dan bakul ikan yang tidak melelangkan hasil tangkapanya di TPI, acaman tahanan 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).








Posted by DPC HNSI Kab. Brebes on 22.22  No comments »

Kamis, 19 Februari 2015

permen kp No. 2 tahun 2015 yang membuat banyak nelayan menangis, karena pelarangan penggunaan alat tangkap yang berada di dalam Peraturan Menteri tersebut, bukan hanya nelayan melainkan para pengusaha yang berhubungan dengan hal tersebut seperti : Pengolah ikan, bakul sembako, Penjual Es, Pengrajin Tambang, Tukan angkut ikan, peternak Bebek dan yang lainya.
Posted by DPC HNSI Kab. Brebes on 21.58  No comments »

Sabtu, 14 Februari 2015


Posted by DPC HNSI Kab. Brebes on 07.24  No comments »

Senin, 05 Januari 2015


Posted by DPC HNSI Kab. Brebes on 20.49  No comments »

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search